Selasa, 15 Desember 2015
SISTEM DIFERENSIAL
A.
Kompetensi Dasar
1. Menunjukkan
sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur
dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.
3. Memahami prosedur membongkar
diferendsial.
4. Memahami
prosedur Memasang kembali diferensial.
B.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
1. Bekerjasama
dalam kegiatan kelompok.
2. Toleran
terhadap proses pemecahan masalah dan kreatif.
3. Menggunakan alat dan membongkar diferensial dan
operation manual.
4. Terlibat
aktif dalam pembelajaran sistem
dan komponen blok silinder
C.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi kelompok.
2. Bertanggungjawabdalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik.
3. Dapat
menjelaskan langkah – langkah melepas
komponen – komponen diferensial.
4. Menjelaskan
fungsi komponen – komponen diferensial.
5. Membongkar diferensial.
Pembahasan
A. Differential
1) Differential terdiri dari 2 bagian besar
yaitu:
a.
Final gear yang terdiri dari perkaitan antara drive pinion gear dengan
ring gear, yang fungsinya untuk memperbesar momen putar dan merubah arah
putaran sebesar 90°.
b.
Differential gear yang terdiri dari perkaitan antara roda gigi-roda gigi
pinion gear dengan side gear, yang berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri
dan kanan saat kendaraan membelok.
2) Fungsi differensial.
a.
Membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan membelok.
b.
Merubah arah putaran sebesar 90ยบ terhadap putaran asal.
c.
Mereduksi putaran untuk menghasilkan momen yang besar
3) Bagian – bagian poros penggerak aksel
1.Cincin dorong
2.Roda gigi samping(side gear)
3.Roda gigi planet/pinion
4.(pinion gear)
6.Pengunci mur penyetel
7.Mur penyetel
8.Baut
9.Plat
pengunci
10. Bak
differential
11.Roda gigi ring (ring gear)
12. Mur penyetel
13.Pinion
penggerak
14.Cincin (O
ring)
15.Bantalan
belakang
16.Spaser
17.Differential carrier
18.Bantalan depan
19.Penahan oli
20.Perapat oli (oil seal)
21.Flens penyambung
22.Mur pengikat
4) Penggunaan :
Kendaraan dengan motor memanjang, untuk meneruskan putaran ke roda-roda diperlukan penggerak sudut. Karena arah putaran motor berbeda dengan arah putaran roda – roda
5) Fungsi :
• Merubah arah putaran dari arah putaran mesin ke kanan ( a ) menjadi arah putaran maju ( b ) ke roda – roda
B. Jenis Penggerak Sudut
Pada saat sekarang penggerak aksel hanya menggunakan penggerak sudut roda korona. Tetapi pada sistem lama, misalnya merek PEUGEOT menggunakan penggerak roda cacing.
Perbandingan gigi pada : • Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1
• Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1
1) Jenis biasa
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )
2) Jenis Hypoid
Sumbu poros pinion tidak segaris dengan aksis roda korona
Konstruksi ini : Digunakan pada sedan, station dan truk
Keuntungan :
• Suara halus
• Permukaan gigi yang memindahkan gaya lebih besar
• Poros penggerak ( Gardan ) lebih rendah
Kerugian :
• Perlu oli khusus GL 4 atau GL 5
• Gesekan antara gigi lebih besar
3) Bentuk Gigi
Dari bentuk giginya, roda korona ada 2 macam
• Klingenberg
• Gleason
4) Klingenberg
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama (A=B)
• Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur spiral
• Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang
5) Gleason
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar tidak sama (a?b)
• Disebut gigi lingkar karena bentuk – bentuk gigi sebagian dari busur lingkaran
• Kebanyakan digunakan pada mobil Amerika
C. Penyetelan
Penggerak Aksel
1. Tinggi pinion
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona
2. Pre – load pinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
3. Celah bebas gigi roda korona ( Back Lash )
Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung
4. Pre – load bantalan rumah diferensial ( Keseluruhan )
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial roda korona
5. Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata
6. Bentuk Rumah Aksel ( Penggerak Aksel )
Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
• Aksel Banjo
• Aksel Spicer
• Aksel Terompet
6.1. Aksel Banjo
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, Station dan Jep
6.2. Aksel Spicer
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona jenis ini sering digunakan pada jeep dan truk
6.3. Aksel Terompet
Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona biasanya digunakan pada jenis kendaraaan berat
Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena :
• Konstruksi rumit
• Penyetelan sulit
• Harga mahal
1. Tinggi pinion
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona
2. Pre – load pinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
3. Celah bebas gigi roda korona ( Back Lash )
Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung
4. Pre – load bantalan rumah diferensial ( Keseluruhan )
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial roda korona
5. Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata
6. Bentuk Rumah Aksel ( Penggerak Aksel )
Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
• Aksel Banjo
• Aksel Spicer
• Aksel Terompet
6.1. Aksel Banjo
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, Station dan Jep
6.2. Aksel Spicer
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona jenis ini sering digunakan pada jeep dan truk
6.3. Aksel Terompet
Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona biasanya digunakan pada jenis kendaraaan berat
Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena :
• Konstruksi rumit
• Penyetelan sulit
• Harga mahal
D. Cara kerja Differential
1. Pada saat jalan lurus.
Selama kendaraan
berjalan lurus, poros roda-roda belakang akan diputar oleh drive pinion melalui
ring gear differential case, roda-roda gigi differential pinion Shaft,
roda-roda gigi differential pinion,gigi side gear tidak berputar , tetap
terbawa kedalam putaran ring gear. dengan demikian putaran pada roda kiri dan
kanan sama.
Pada saat kendaraan
membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan. Apabila
differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada
porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga
putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear
satunya adalah 2 kali putaran ring gear. Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran
rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan putaran ring gear.
3. Yang dimaksud dengan backlash.
Backlash adalah
kekocakan atau kerenggangan atau jarak bebas perkaitan antara 2 roda gigi.
· Pada differensial, backlash diukur atau diperiksa pada pada perkaitan antara ring gear dengan drive pinion gear, antara side gear dengan pinion gear.
Pre load atau beban
mula, yaitu beban awal yang ditanggung oleh unit penggerak sebelum menggerakkan
unit atau komponen lain.
· Pada differensial
pre load/beban mula diukur atau diperiksa 2 kali yaitu pre load awal dan pre
load akhir atau pre load total.
· Pre load awal pada
saat drive pinion gear telah terpasang pada differential carrier sedangkan pre
load akhir pada saat semua komponen telah terpasang pada differential carrier.
Run out atau keolengan yaitu besarnya simpangan pada saat komponen diputar.
Run out atau keolengan yaitu besarnya simpangan pada saat komponen diputar.
· Pada differensial run out diukur atau diperiksa pada flens penyambung dan pada ring gear.
4. Perawatan komponen pada differential
1. Real Axle Housing.
Bagian ini dapat
dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya dibagian roda
belakang, khusunya pada mobil muatan atau minibus. Pada mini bus jarang
ditemukan bagian ini bengkok, kalaupn terjadi bengkok maka hal itu disebabkan
oleh tabrakan. Pada truk sering ditemukan bagian ini bengkak. Hal ini
disebabkan oleh muatan yang melebihi kapasitan. Bengkoknya bagian ini akan
merusak as roda bahkan berusak pula gigi gardan. Untuk menghindari hal ini maka
dalam memberikan muatan pada mobil harus memperhatikan kondisi per balakang.
Kalau per sampai menyentuh menyentuh differential housing, resiko bengkok
sangat besar.
2. Gasket.
Sebagai bagian untuk
menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga penting. Kalau bocor akan
mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna yang buntutnya
kerusakan pada gigi gardan. Gunakan gasket standard atau kertas gambar, jangan
menggunakan karton tebal.
3. Differntial Carrier.
Gigi differential dipasangkan pada bagian
ini.Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini dilepaskan
dari differential housing. Setelah dibersihkan dari sisa-sisa oli lalu
dipasangkan pada tanggem. Untuk membongkar dan menyetel bagian ini perlu
petunjuk khusus.
4. Bagian dari differesial carrier
Bagian dari
differesial carrier ini untuk mengancing salah sisi dari bearing ring
gear. Ulir pada bagian ini memudahkan mintir menyetel bidang singgung dengan
drive pinion. Hasil penyetelan dari bagian ini tidak bisa langsung jadi karena
kalau tampak bidang yang bersinggungan tidak baik maka penyetelan harus
diulangi dari pertama lagi yaitu melepaskan drive shaft. Ini hanya sekedar
suatu gambaran singkat rumitnya penyetelan differential mobil.
E.PERTANYAAN
1.
Sebutkan nama nama komponen diferensial dan fungsinya?
2.
Jelaskan fungsi diferensial?
3.
Jelaskan cara kerja diferensial saat kendaraan belok kanan dan kiri?
4.
Jelaskan cara melakukan perawatan pada diferensial?
5.
Apa yang dimaksud dengan backlash?
Dafar Pustaka
v
(Toyota Astra Motor, 1995)
v
Toyota,
1985. Pedoman Sistem Pemindah Tenaga. PT. Gemilang Arta, Pekanbaru
Langganan:
Postingan (Atom)